IKTERIK PADA ORANG DEWASA ~ Kedokteran dan Kesehatan

Friday, August 12, 2016

IKTERIK PADA ORANG DEWASA

SKENARIO
Seorang laki-laki bernama andi 30th, berkerja sebagai wiraswasta dating dengan keadaan lemas dan agak pucat. Dia juga demam beberapa minggu, demamnya turun setelah dikasih obat tapi tidak menyembuhkan penyakitnya. Nafsu makanya juga turun dan BAK seperti teh.
Dari hasil pemeriksaan fisik di dapatkan, hepatomegali (+), permukaan rata, Nyeri tekan (+) mata ikterik. Tekanan darahnya 120/80 mmHg, R = 28x, T = 38˚C, dan N =100x. Tidak teraba limfonodi dilher dan inguinal. Cord an pulmo dalam batas normal. Hepar teraba 2 jari dibawah arcus costa, tepi tumpul, nyeri tekan (+), permukaan rata dan lien tidak teraba.
Pemeriksaan penunjang, SGPT = 250, SGOT = 200, blirubin total 7,6 mg/dl, bilirubin direk 4,3 mg/dl, dan bilirubin indirek 3,3 mg/dl. Tes darah tepi Hb = 12,5 gr%, Al = 9000mm3, Eosinofil (1%), Batang (1%), Limfosit (46%), Monosit (4%), LED =45 mmjam. Tes Serologi HbS A (-),  Anti HCV (-), Anti HAV (+).
Hepar = Ukuran membesar, Echostruktur meningkat, dan Lobus Sinistra tumpul.

     LO

1.    Bagaimana penatalaksanaan ?
2.    Interpretasi hasil ?
3.    DD yang lain ?
4.    Faktor resiko ?
5.    Prognosis ?
6.    Epidemologi ?
7.    Patofisiologi ?
8.    Etiologi ?
9.    Pencegahan ?

Jawab

1.      Pengobatan
Virus hepatitis A biasanya menghilang sendiri setelah beberapa minggu. Namun, untuk mempercepat proses penyembuhan, diperlukan penatalaksanaan sebagai berikut:
1.    Istirahat
Bed rest pada fase akut, untuk kembali bekerja perlu waktu berangsur-angsur.
2.    Diet
-       Makanan disesuaikan dengan selera penderita
-       Diberikan sedikit-sedikit
-       Dihindari makanan yang mengandung alkohol atau hepatotoksik
3.    Medikamentosa (simtomatik)
-       Analgetik – antipiretik, bila demam, sakit kepala atau pusing
-       Antiemesis, bila terjadi mual/muntah
-       Vitamin, untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan nafsu makan

Tidak ada pengobatan khusus untuk virus hepatitis A (HAV) ada. Pengobatan diberikan secara suportif bukan langsung kuratif. Medikasi yang mungkin dapat diberikan meliputi analgesik, antiemetik, vaksin, dan imunoglobulin. Pencegahan baik sebelum atau setelah terpapar HAV menjadi lebih penting.
·         Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk Hepatitis A, sebab infeksinya sendiri biasanya akan sembuh sendiri. Pemberian  farmakoterapi adalah untuk mengurangi morbiditas dan mencegah komplikasi. Farmakoterapi atau obat-obatan yang biasa digunakan adalah antipiretik analgesik atau penghilang demam dan rasa sakit, antiemetik atau anti muntah, vaksin, dan imunoglobulin.
·         Tidak ada terapi spesifik yang tersedia. Para antienteroviral diteliti obat pleconaril (Disoxaril; ViroPharma) tidak memiliki aktivitas terhadap virus hepatitis A (HAV).
·         Rawat Inap diindikasikan untuk pasien dengan dehidrasi yang signifikan karena muntah atau mereka dengan hepatitis fulminan. Tetapi pada keadaan lain yang berat dimana terjadi komplikasi kekuarangan cairan akibat muntah yang berlebihan dan terus menerus sehingga terjadi komplikasi kekuarangan cairan dan elektrolit disarankan untuk dilakukan perawatan di rumah Sakit.
·         Konsultasi dengan subspecialis umumnya tidak diperlukan.
·         Pada penderita Fulminant hepatitis mungkinperlu dikonsultasikan pada ahli  pencernaan anak atau ahli perawatan intensif.
·         Meskipun obat demam golongan asetaminofen  dapat dengan aman digunakan untuk mengobati beberapa gejala yang berhubungan dengan hepatitis A virus (HAV) infeksi, sebaiknya dosis harus tidak lebih dari 4 gram sehari atau 8 tablet sehari. Pada anak usia 12 tahun jangan lebih 2 gram atau 4 tablet sehari.
·         Untuk mengurangi dampak kerusakan pada hati sekaligus mempercepat proses penyembuhan dilakukan istirahat yang cukup sehingga memberi kekuatan  bagi sistem kekebalan tubuh dalam memerangi infeksi. Pemberian obat anti mual dapat diberikan untuk mencegah rasa mual dan muntah yang berlebihan. Gangguan rasa mual dan muntah itu dapat mengurangi nafsu makan. Hal ini harus diatasi karena asupan nutrisi sangat penting dalam proses penyembuhan.
·         Pada penyakit hepatitis A organ tubuh yang paling terganggu adalah hati atau lever. Fungsi hati adalah memetabolisme obat-obat yang sudah dipakai di dalam tubuh. Karena hati sedang mengalami sakit radang, maka obat-obatan yang tidak perlu serta alkohol dan sejenisnya harus dihindari selama sakit.
·         Beberapa peneliti percaya bahwa penggunaan kortikosteroid dapat mempengaruhi pasien untuk mengembangkan kambuh hepatitis A.Meskipun sangat jarang tetapi dapat terjadi komplikasi yang sering menyertai infeksi hepatitis A seperti Gagal ginjal akut, nefritis interstisial, pankreatitis, aplasia sel darah merah, agranulositosis, aplasia sumsum tulang, blok jantung sementara, sindrom Guillain-Barré, arthritis akut, penyakit Still, sindrom lupuslike, Hepatitis autoimun dan sindrom Sjögren.
·         Kekambuhan infeksi Hepatiotis A terjadi pada sekitar  3-20% penderita. Setelah melewati fase infeksi akut, terjadi fase remisi berlangsung 3-6 minggu. Kekambuhan terjadi setelah periode singkat biasanya lebih 3 minggu dan gejalanya seperti hejala awal meskipun gejalanya lebih ringan ringan.Terdapat laporan kasus seorang pasien dilakukan transplantasi hari karena terjadi kekambuhan dan disertai penyakit lainnya yang tidak membaik dengan pengobatan.

2.      Interpretasi Hasil
SGOT : 31 nilai normal wanita: <31 u/ pria: <35 u/
SGPT: 60 nilai normal wanita: <34 u/ pria: <45 u/
Hati merupakan organ multi fungsi yang berkaitan dengan metabolisme tubuh. Banyak tes yang bisa dilakukan untuk mengetahui fungsi hati, salah satunya adlah tes kimia klinik, seperti yg sudah kamu jalani.
-SGOT >> berfungsi mengkonversi bagian nitrogen asam amino menjadi energi di dalam siklus krebs.
SGOT byk pada hati, jantung, ginjal, pankreas dan eritrosit. Bila ada kerusakan di organ2 itu maka SGOTnya meningkat.
-SGPT >> berfungsi mengkatalisis amino dalam siklus krebs untuk menghasilkan energi di jaringan tubuh. SGPT byk di hati. Dan ada juga sedikit di ginjal, jantung, dan otot. Bila SGPT meninggi, itu indikator dari kerusakan sel hati.
SGOT : 31, normal....
SGPT ; 60, (hampir dua kali dari nilai normal, ada dua kemungkinan, Infark Miokard akut/ serangan jantung tahap awal, atau kongesti/bendungan perdarahan pada hati.)
Indikasi penyakit yang ditunjukkan tiap meningkat berbeda-beda tiap kelipatannya. Kelipatan 1-2x nilai normal beda,.. 10x nilai normal beda...20x nilai normal juga beda. Paling tinggi sampai 50x nilai normal.
Karena meningkat semua menunjukan bahwa ada gangguan pada metabolisme di hati.

Nilai Normal Albumin
Pria: Albumin : 3.8 – 5.0 (gr %)
Wanita: Albumin : 3.8 – 5.0 (gr %)
Nilai Normal Bilirubin
Pria:
Bilirubin total : 0.2 – 1 (mg %)
Bilirubin direk : 0 – 0.2 (mg %)
Bilirubin indirek : 0.2 – 0.8 (mg %)
Wanita:
Bilirubin total : 0.2 – 1 (mg %)
Bilirubin direk : 0 – 0.2 (mg %)
Bilirubin indirek : 0.2 – 0.8 (mg %)
Adanya peningkatan bilirubin karena adanya gangguan fungsi hati dalam merubah pemecahan dari heme
Nilai Normal LED
Pria : Laju Endap Darah (LED) : 0 – 10 (mm/jam)
Wanita : Laju Endap Darah (LED) : < 15 (mm/jam)
LED yang meningkat menunjukan adanya inflamasi yang disebabkan oleh virus

3.      Diagnosid Banding
a.       Enteroviral Infections
b.      Gallbladder Disease
c.       Gastroenteritis
d.      Hepatitis B
e.       Hepatitis C



4.      Faktor Risiko
Wabah nosokomial terjadi karena penumpahan HAV. Wabah infeksi HAV telah semakin dilaporkan di kalangan pengguna narkoba. Perjalanan internasional merupakan faktor risiko untuk infeksi HAV. Transmisi vertikal HAV yaitu, dari ibu kepada bayi dan transmisi melalui transfusi darah sangat langka. Transmisi seksual mungkin terjadi, terutama antara laki-laki homoseksual. Penyebaran HAV dari primata bukan-manusia ke manusia telah dilaporkan.

5.      Prognosis
Baik dan dapat sembuh sendiri

6.      Epidemologi
RIAD EPIDEMIOLOGI PENYAKIT HEPATITIS A
i.            AGENT
Klasifikasi virus hepatitis A
Kingdom : Virus
Filum                  : Pikarnavrides
Kelas                  : Pikarnavrides
Famili                  : Pikornavidae
Ordo                  : Pikornavridales
Spesies   :
Morfologi virus hepatitis A
Hepatitis A adalah infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV) virus genom RNA beruntai tunggal dan linear dengan ukuran 7.8 kb. Virus hepatitis A merupakan anggota famili pikornaviradae berukuran 27-32 nm dengan bentuk partikel yang membulat. HAV mempunyai simetri kubik, tidak memiliki selubung, serta tahan terhadap panas dan kondisi asam.
ii.            HOST
HVA menyerang manusia, baik dewasa maupun anak-anak. Siapapun yang belum pernah terinfeksi atau divaksinasi dapat terkena hepatitis A. Di daerah di mana virus tersebar luas, sebagian besar yang terinfeksi HAV adalah anak usia dini. Faktor risiko lain untuk virus hepatitis A antara lain obat-obatan suntik, tinggal serumah dengan orang yang terinfeksi, atau mitra seksual dari seseorang dengan infeksi HAV akut.
iii.            ENVIRONMENT
Orang yang tinggal di daerah dengan sanitasi yang buruk memiliki risiko yang lebih tinggi. Sistem sanitasi yang buruk menyebabkan penularan penyakit lebih mudah, dan karena itu lebih banyak kasus yang muncul.
7.      Patofisiologi
HAV infeksi ditularkan melalui rute fecal-oral, dan replikasi virus terjadi di hati, yang menyebabkan kerusakan hati. Hati seluruh pameran nekrosis, yang paling ditandai di daerah centrilobular, serta cellularity meningkat di daerah portal. Kelenjar getah bening regional dan limpa dapat membesar.
Luka inflamasi hati terjadi  dalam 3 cara:
·         Langsung selular cedera yang mengangkat tingkat enzim hati dalam serum
·         Kolestasis yang menyebabkan penyakit kuning dan hiperbilirubinemia
·         Fungsi Hati  yang menurunkan kadar albumin serum dan memperpanjang waktu protrombin (PT)




8.      Etiologi
Virus Hepatitis A (HAV). Virus ini sangat mudah menular, terutama melalui makanan dan air yang terkontaminasi oleh tinja orang yang terinfeksi. Kebersihan yang buruk pada saat menyiapkan dan menyantap makanan memudahkan penularan virus ini. Karena itu, penyakit ini hanya berjangkit di masyarakat yang kesadaran kebersihannya rendah.

9.      Pencegahan
Pencegahan Hepatitis A dilakukan dengan cara seperti misalnya dengan menyajikan makanan dan minuman yang higienis, memastikan setiap makanan sudah dimasak dengan betul, pola hidup sehat, mencuci tangan sebelum makan. Menjaga kebersihan perorangan seperti mencuci tangan dengan baik dan benar. Cuci tangan yanng baik dan benar dengan memakai sabun adalah cara sehat dan pencegahan yang paling sederhana dan paling penting. Tetapi sayangnya perilaku hidup sehat yang baik itu belum membudaya di sebagian kelompok masyarakat. Padahal bila dilakukan dengan baik dapat mencegah berbagai penyakit menular seperti penyakit Hepatitis A.  Perilaku dan kebiasaan cuci tangan bila dilakukan dengan kegiatan lain misalnya tidak buang air sembarangan, buang sampah pada tempatnya dan  pengelolaan air minum yang benar maka dapat lebih meminimalkan tertularnya virus Heptitis A.
Kontak dengan penderita atau orang yang dekat dengan penderita mungkin memerlukan terapi imunoglobulin. Bagi mereka yang terkena HAV, globulin imun (IG) harus diberikan sesegera mungkin dan selambat-lambatnya 2 minggu setelah paparan awal.
Saat ini sudah tersedia vaksin hepatitis A untuk pencegahan terkena penularan penyakit tersebut. Vaksin dibuat dari virus yang dimatikan dan dapat diberikan pada usia mulai dari 2 tahun.  Imunisasi hepatitis A dilakukan dua kali, yaitu vaksinasi dasar dan booster yang dilakukan 6-12 bulan kemudian. Imunisasi hepatitis A dianjurkan bagi orang yang potensial terinfeksi seperti pengguna menyuntik narkoba ilegal, pramusaji, terutama mereka yang memiliki makanan yang kurang hygienitas, orang yang tinggal di asrama atau kontak dekat dengan orang lain, anak-anak yang tinggal di masyarakat yang memiliki tingkat tinggi hepatitis,  anak-anak dan pekerja di pusat-pusat penitipan, orang yang melakukan anal oral seks, orang dengan penyakit hati kronis dan mereka yang sering jajan di luar rumah. Orang yang bepergian ke negara-negara berkembang dimana kondisi sanitasi yang buruk harus divaksinasi dua bulan sebelum keberangkatan. Berbagai jenis vaksin hepatitis A di anataranya adalah Avaxim Sanofi Pasteur, Epaxal HAVpur® and VIROHEP-A produksi  Crucell.  Havrix produksi GlaxoSmithKline dan Vaqta buatan Merck. Imunisasi hepatitis A bisa dilakukan dalam bentuk sendiri atau bentuk kombinasi dengan vaksin hepatitis B dengan vaksin Twinrix.
-       Menjaga kebersihan perorangan seperti mencuci tangan dengan teliti.
-       Orang yang dekat dengan penderita mungkin memerlukan terapi imunoglobulin. Imunisasi hepatitis A bisa dilakukan dalam bentuk sendiri (Havrix) atau bentuk kombinasi dengan vaksin hepatitis B (Twinrix). Imunisasi hepatitis A dilakukan dua kali, yaitu vaksinasi dasar dan booster yang dilakukan 6-12 bulan kemudian, sementara imunisasi hepatitis B dilakukan tiga kali, yaitu dasar, satu bulan dan 6 bulan kemudian. Imunisasi hepatitis A dianjurkan bagi orang yang potensial terinfeksi seperti penghuni asrama dan mereka yang sering jajan di luar rumah.


0 comments:

Post a Comment