Refleksi Kasus Penyakit Jantung ~ Kedokteran dan Kesehatan

Saturday, August 13, 2016

Refleksi Kasus Penyakit Jantung

Refleksi Kasus Tentang Penyakit Jantung

1.Pengalaman             :

Seorang perempuan bernama wagiyem  dengan umur 74 tahun datang ke Rumah Sakit dengan keadaan umum sesak nafas dan batuk. Pada pemeriksaan ditemukan keadaan umum pasien terlihat sesak, batuk,  kardiomegali, udem minimal pada tungkai bawah, dan tekanan darah 108/67. Dilakukan terapi farmakologi oleh dokter dengan memberikan diuretic dengan jenis furosemid (lasid) 3 x 1 ampul dan selang O2 4-5 L.

2.Masalah yang dikaji            :

            Bagaimana patofisiologi pada kasus edem tersebut ? Mengapa diberikan diuretic furosemid dan selang O2 ?

3.Analisa kritis                       :

            Edema  Kardiogenik adalah edema  yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan hidrostatik kapiler yang disebabkan karena meningkatnya tekanan vena pulmonalis. Edema Kardiogenik menunjukkan adanya akumulasi cairan yang rendah protein di interstisial paru dan alveoli ketika vena pulmonalis dan aliran balik vena di atrium kiri melebihi keluaran ventrikel kiri.

            Pada kasus ini terjadi karena jantung tidak berfungsi secara sempurna sehingga sirkulasi darah tidak lancar. Sehingga menyebabkan terjadinya di kompensasi kordis Pada kasus ini pasien terdapat kardiomegali karena sirkulasi aliran darah yang tidak lancar yang menyebabkan salah satu ruang jantung terisi penuh oleh cairan yang menyebabkan adanya pembesaran jantung (kardiomegali) Edem paru kardiogenik menyebabkan pasien merasakan sesak nafas dan batuk karena aliran darah yang tidak lancar sehingga menimbulkan rendahnya cardiac output. Sehingga menyebabkan penurunan PO2 arterial dan PCO2 arterial meningkat. Hal ini merubah komposisi gas darah arterial dan memicu depresi pusat pernapasan, mengakibatkan hiperventilasi dan hipokapnia, diikuti sesak napas. Udem pada tungkai terjadi akibat penimbunan cairan dalam ruang interstisial. Edema mula-mula tampak pada bagian tubuh yang bergantung seperti pada ekstremitas terutama tungkai akibat gravitasi.

Furosemide termasuk dalam kategori obat loop diuretik, dan termasuk dalam obat jenis diuretik kuat yang dapat mempercepat diuresis. Diuretik kuat bekerja menghambat reabsorpsi NaCl secara selektif dibagian tebal Ansa Henle bagian ascendens. Kapasitas absorbsi NaCl nya yang besar dan diuresuis tidak dibatasi oleh asidosis seperti penghambat karbonik anhidrase, dan merupakan diuretic yang paling efektif. Furosemide dapat digunakan untuk mengobati sindroma edema pada pasien dengan gagal jantung kronis (derajat II dan III), sirosis, penyakit ginjal, gagal jantung akut (edema paru), edema otak, krisis hipertensi, hipertensi arteri dan lain-lain.

Pada kasus dokter memberikan diuretic jenis furomesid,menurut tempat kerjanya obat ini termasuk jenis diuretik yang bekerja pada lengkung henle. Pemberian Furosemide sebanyak 3 ampul, dimana 1 ampul furosemide setara dengan 2 ml (20mg), berati pasien diberi sebanyak 60 mg furosemide. Dan pemberian 1 ampul furosemid dalam 8 jam

Dokter juga memberikan selang O2 karena ketidakmampuan jantung untuk memompa darah dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadap nutrien dan oksigen.Pemberian selang O2 dengan cara memasukan selang yang terbuat dari plastik ke dalam hidung dan mengaitkannya di belakang telinga .Pemberian ini disebut dengan pemberian melalu canal venula. Pemberian ini merupakan cara yang paling mudah, sederhana, murah, relatif nyaman, mudah digunakan cocok untuk segala umur, cocok untuk pemasangan jangka pendek dan jangka panjang, dan efektif dalam mengirimkan  oksigen. Pemakaian nasal kanul juga tidak mengganggu  klien untuk melakukan aktivitas, seperti berbicara atau makan.  
  
4.DOKUMETASI

Jenis Kelamin                          : Perempuan
          Usia                                        : 74 tahun
Keadaan umum                        : lemah, sesak
Tekanan darah                          : 108/67                                    
Tindakan                                   : farmakologis diuretic furosemid dan selang O2


5.REFERENSI
·         Sudoyo, Aru W. dkk. 2006. Ilmu Penyakit Dalam Vol 1 . Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI: Jakarta
·         Price, Sylvia. Dkk 2012. Patofisiologi vol.1. Penrbit Buku Kedoteran EGC: Jakarta
·         Guyton, Arthur C. 2007. Buku Ajar Fisiology Kedokteran. Penrbit Buku Kedoteran EGC: Jakarta




0 comments:

Post a Comment