Penurunan AKI di Indonesia terjadi sejak tahun 1991
sampai dengan 2007, yaitu dari 390 menjadi 228. Namun demikian, SDKI tahun 2012
menunjukkan peningkatan AKI yang signifikan yaitu menjadi 359 kematian ibu per
100.000 kelahiran hidup. AKI kembali menujukkan penurunan menjadi 305 kematian
ibu per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus
(SUPAS) 2015 (Kemenkes, 2015). Gambaran AKI di Indonesia dari tahun 1991 hingga
tahun 2015 dapat dilihat pada gambar berikut
Angka
kematian ibu di Indonesia tahun 1991-2015
Jumlah Kematian
Ibu, Bayi dan Balita di DIY
Tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah kematian ibu
di DIY tahun 2014 (40 ibu) mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2013
(46 ibu). Pada tahun 2015 penurunan jumlah kematian ibu sangat siknifikan yaitu
sebesar 29 kasus. Penurunan jumlah kematian juga terjadi pada kematian
neonatus, bayi dan balita. Penyebab kematian ibu yang ditemukan di DIY antara lain yaitu karena Perdarahan
(31%), Eklamsia (10%), PEB (17%), Sepsis (7%), Lain-lain (35%)
Angka Kematian Ibu di Kabupaten Bantul
Angka kematian ibu pada tahun 2015 lebih baik
dibandingkan pada tahun 2014. Hal tersebut ditandai dengan turunnya angka
kematian Ibu, jika pada Tahun 2014 sebesar 104,7/100.000 Kelahiran Hidup yaitu
sejumlah 14 kasus, sedangkan pada tahun 2015 sebanyak 11 kasus sebesar
87,5/100.000. Target AKI tahun 2015 adalah 70/100.000 Kelahiran Hidup (Dinkes
Bantul,2016).
Sumber: Dinas
Kesehatan Bantul 2016
Hasil Audit Maternal Perinatal (AMP) menyimpulkan
bahwa penyebab kematian ibu pada Tahun 2015 adalah Pre Eklampsia Berat (PEB)
sebanyak 36% (4 kasus), Perdarahan sebesar 36% (4 kasus), TB Paru 18% (2
kasus), dan Emboli air Ketuban 9% (1 kasus) (Dinkes Bantul, 2016).
Sumber: Dinas Kesehatan Bantul 2016
Penyebaran kasus
kematian ibu di Kabupaten Bantul terjadi pada beberapa wilayah kecamatan,
dengan jumlah kasus terbanyak dilaporkan terjadi di Puskesmas Imogiri 1 dan
Puskesmas Imogiri 2 (Dinkes Bantul, 2016).
0 comments:
Post a Comment