Pada jurnal ini
membandingkan quality of life (QoL) outcome setelah Uterine Artery Emobolization
(UAE) dibandingkan dengan miomektomi sebagai terapi pada penderita mioma uteri.
Kesimpulan yang didapatkan dari jurnal ini adalah hasil kedunya antara UAE dan
miomektomi memberikan hasil yang signifikan dan hampir sama dalam peningkatan
QoL, namun pada UAE lebih singkat dalam durasi mondok di rumah sakit dan lebih
sedikit komplikasi mayornya tetapi dengan tingkat reintervensi yang tinggi. Peningkatan
yang signifikan pada QoL terutama pada symptom severity antara sebelum
dilakukan treatment dan setelah treatment pada kedua kelompok. Pengukuran QoL
posttreatment dilakukan setelah 12 bulan sejak dilakukannya pengukuran QoL
pretreatment. Berdasarkan lamanya mondok dirumah sakit, UAE menunjukkan hasil
yang signifikan lebih pendek yaitu dua hari pada UAE dibandingkan enam hari
pada miomektomi setelah operasi (p < 0.0001). Berdasarkan komplikasi minor
tidak didapatkan hasil yang signifikan dari kedua kelompok, yaitu sembilan
wanita pada UAE dan delapan wanita pada miomektomi (p = 0.4). Berdasarkan komplikasi mayornya juga tidak didapatkan
hasil yang signifikan dari kedua kelompok, yaitu enam wanita pada miomektomi
dan dua wanita pada UAE (p = 0.28).
Sedangkan berdasarkan kegagalan terapi atau reintervention ratenya keduanya
tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan, yaitu sembilan wanita pada UAE dan
dua wanita pada miomektomi (p =
0.067).
Hasil tersebut didapatkan dengan
Intention-To-Treat Analysis yaitu semua subjek yang menerima maupun tidak
menerima intervensi, menyelesaikan maupun tidak menyelesaikan intervensi,
dianalisis sesuai dengan hasil randomisasi. Hal tersebut berarti bila pasien
telah diacak ke grup UAE tetapi berikutnya memilih terapi miomektomi, data dari
pasien akan dianalisa pada grup yang mereka miliki ketika diacak sesuai dengan
terapi yang didapatkan. Pada data yang tidak berpasangan, two tailed t tes diguakan untuk membandingkan skor
QoL diantara kelompok pada baseline (awal) dan satu tahun setelah terapi.
Bonferroni’s correction digunakan untuk mengontrol kesalahan tipe 1.
Bonferroni’s correction p value
dikatakan signifikan bila p =
0.00625. Fisher’s exact tes digunakan untuk membandingkan jumlah pasien yang
mengalami komplikasi dan lain lainnya.
Sebanyak 163 wanita terdaftar dalam studi
ini, sebanyak 82 wanita diacak ke dalam UAE dan 81 ke dalam kelompok
miomektomi. Delapan pasien dari setiap kelompok pada studi ini keluar karena
factor sosial atau geografi. Pada kelompok UAE tujuh pasien berubah pikiran dan
memilih terapi operasi (satu histerektomi dan dua miomektomi). Pada kelompok
miomektomi empat pasien berubah pikiran dan memilih histerktomi. Selain itu
pada kelompok ini juga terdapat tambahan dua pasien yang berubah menjadi
histerektomi ketika dilakukan operasi miomektomi. Pada studi ini juga terdapat
kendala dalam follow up pasien, sehingga pada kelompok UAE kehilangan 11 pasien
dan pada kelompok miomektomi kehilangan 14 pasien, sehingga data akhir yang
dimasukkan ke dalam analisis sebanyak 63 pasien pada UAE dan 59 pada
miomektomi. Kritria inklusi yang dimasukkan kedalam studi ini yaitu wanita yang
akan memasuki fase menopause (usia rata-rata 44 tahun, dengan range 31-50
tahun) yang memenuhi syarat dan mempunyai gejala-gejala mioma yang telah
dikonfirmasi dengan pemeriksaan USG dengan diameter ≥4cm, dan wanita tersebut
sedang mencari terapi. Kriteria ekslusi apabila mioma bertangkai sangat
panjang, massa yang terlalu besar yang membentang melebihi umbilicus, mempunyai
riwayat alergi terhadap bahan kontras, riwayat radang panggul atau pelvic
inflammatory disease, tidak siap untuk tindakan operasi, dan kehamilan.
Keunggulan
penelitian ini adalah digunakkanya metode acak dengan sealed opaque envelope
technique dimana merupakan salah satu metode concealment yang termasuk metode
penyembunyian untuk meningkatkan kualitas suatu hasil penelitian eksperimen
atau uji klinis. Pada studi ini metode ini dibantu dengan bantuan komputer
supaya hasil yang didapatkan lebih berkualitas.
Metode
yang digunakan dalam studi ini yaitu UAE dibandingkan dengan Miomektomi sebagai
metode terapi konvensional yang telah lama digunakan. Tindakan UAE ini adalah
prosedur noninvasif yang cukup sederhana dimana partikel-partikel kecil
disuntikan kedalam arteri uterina yang memberi makan fibroid atau mioma, dan
memutuskan pasokan darah, sehingga menyebabkan ukuran mioma dapat mengecil.
Prosedur tersebut dilakukan melalui artery femoralis yang diikuti dengan
anestesi local. Kateter yang dipilih dalam studi ini yaitu jenis kateter 4-Fr
(no 18) dan untuk embolisasi rata-rata menggunakan 3.5 vial nonspherical PVA
355-500 µm untuk masing-masing arteri uterine.
Mula-mula radiologist membuat sayatan kecil pada kulit pasien, kemudian kateter
kecil dimasukkan kedalam arteri femoralis. Radiologist memasukkan kateter ke
arteri uterine yang mensuplai darah ke uterus. Plastik kecil atau partikel
gelatin di injeksikan melalui kateter ke dalam pembuluh darah yang mensuplai
darah ke mioma. Partikel ini akan memblokade suplai darah pada arteri kecil
yang membawa darah ke mioma. Tanpa adanya suplai darah ini, mioma akan mengecil
dan mati. Tiga dosis masing-masing Augmentin 1,2 g IV /
8 jam dan metronidazol 1 g / 12 jam diberikan sebagai antibiotic profilaksis.
Untuk analgesik, kombinasi antara diklofenak rektal (100 mg di pagi hari dan 50
mg pada malam hari) dan Patient Controlled Analgesia (PCA) diberikan biasanya
untuk 24 jam pertama tapi kadang-kadang sampai 48 jam. Hidrasi intravena
diberikan selama 24 jam pertama, dan antiemetik diberikan sesuai kebutuhan
pasien. Semua pasien memakai stoking thromboprophylactic
Hasil utama yang dihitung
disini adalah quality of life setelah 12 bulan. Antara UAE dan miomektomi tidak
didapatkan perbedaan yang signifikan dalam hal QoL pada skor pretreatment
(baseline), akantetapi didapatkan peningkatan yang signifikan terutama pada
symptom severity setelah treatment pada kedua kelompok. Pengukuran QoL
posttreatment dilakukan setelah 12 bulan sejak dilakukannya pengukuran QoL pretreatment.
Berdasarkan lamanya
mondok dirumah sakit, UAE menunjukkan hasil yang signifikan lebih pendek yaitu
dua hari pada UAE dibandingkan enam hari pada miomektomi setelah operasi (p
< 0.0001).
Berdasarkan
komplikasi minor tidak didapatkan hasil yang signifikan dari kedua kelompok,
yaitu sembilan wanita pada UAE dan delapan wanita pada miomektomi (p = 0.4).
Berdasarkan
komplikasi mayornya juga tidak didapatkan hasil yang signifikan dari kedua
kelompok, yaitu enam wanita pada miomektomi dan dua wanita pada UAE (p = 0.28).
Sedangkan
berdasarkan kegagalan terapi atau reintervention ratenya keduanya tidak
menunjukkan perbedaan yang signifikan, yaitu sembilan wanita pada UAE dan tiga
wanita pada miomektomi (p = 0.067).
Secara umum pada jurnal ini dapat disimpulkan
bahwa hasil kedunya antara UAE dan miomektomi memberikan hasil yang signifikan
dan hampir sama dalam peningkatan QoL. UAE memberikan kelebihan durasi mondok
yang lebih singkat dan komplikasi mayor yang lebih sedikit, namun dengan angka
reintervensi yang lebih tinggi.
0 comments:
Post a Comment