GASTROENTERITIS AKUT
1. Pengalaman
Seorang bayi berumur 4 bulan 6 hari menderita diare sejak tanggal 21 April 2009. Dari rekam medis, didapat bahwa bayi tersebut sempat mengalami dehidrasi berat hingga menimbulkan shock dengan nadi 140x/menit dan respirasi 28x/menit
2. Masalah yang Dikaji
Apakah yang menyebabkan bayi tersebut mengalami shock? Bagaimanakah cara memeriksa seseorang yang mengalami dehidrasi dan shock?
3. Analisa Kritis
· Kompartemen cairan tubuh (60% dari berat badan);
Ø Cairan intraseluler (CIS) : 40% berat badan
Ø Cairan extraseluer (CES): 20% berat badan, terdiri dari plasma (5% berat badan), dan cairan interstisial (15% berat badan)
Ø Cairan transeluler (CTS) : hanya sebagian kecil (sekitar 1-3%)
· Darah (berada dalam sirkulasi), terdiri dari plasma (5% berat badan) dan cairan interstisial (15% berat badan)
Plasma dan cairan interstisial memiliki komposisi yang sama kecuali untuk protein (konsentrasi protein di dalam plasma lebih besar daripada di dalam cairan interstisial)
Hal ini dikarenakan plasma berhubungan terus menerus dengan cairan interstisial melalui celah – celah membrane kapiler yang bersifat permeable terhadap hamper semua zat terlarut dalam cairan kecuali protein.
· Dehidrasi adalah keadaan di mana hilangnya cairan tubuh secara berlebihan melibatkan pengurangan cairan intraseluler dan extraseluler secara bersamaan tanpa elektrolit (natrium) atau berkurangnya cairan jauh melebihi berkurangnya natrium dari extraseluler
· Shock adalah keadaan gangguan metabolit dan hemodinamik yang sangat berat ditandai dengan kegagalan system sirkulasi untuk mempertahankan perfusi organ vital yang adekuat. Pada shock hipovolemik, shock ini terjadi akibat penurunan volume darah
· Penyebab terjadinya shock pada pasien
· Derajat dehidrasi seseorang dan manifestasi klinisnya
Dehidrasi ringan
(<5% berat badan)
|
Dehidrasi sedang
(5-10% berat badan)
|
Dehidrasi berat
(.10% berat badan)
|
Keadaan umum sadar baik, rasa haus (+), sirkulasi darah / nadi normal, pernafasan biasa, mata agak cekung, turgor / tonus biasa, miksi biasa
|
Keadaan umum gelisah, rasa haus (++), nadi cepat (120-140), pernafasan agak cepat, mata cekung, turgor / tonus agak berkurang, miksi berkurang
|
Keadaan umum apatis, rasa haus (+), nadi sangat cepat (.140), pernafasan Kussmaul (cepat dan dalam), mata cekung sekali, turgor / tonus kurang sekali, miksi tidak ada
|
· Gejala klinis pada shock hipovolemik
Ringan
(,20% vol darah)
|
Sedang
(20%-40% vol darah)
|
Berat
(.40% vol darah)
|
Extremitas dingin
Waktu pengisian kapiler meningkat
Diaperesis
Vena kolaps
Cemas
|
Sama, ditambah:
Takikardi, takipnea
Diguria
Hipotensi artostatik
Tekanan darah normal pada saat berbaring
|
Gejala klasik shock akan muncul, tekanan darah menurun drastic dan tidak stabil
Takikardi hebat, oliguria
Agitasi atau bingung
Hipotensi dan perubahan kesadaran
|
4. Dokumentasi
Rekam medis
Nama : Fian Aditya Putra
Usia : 4 bulan 6 hari
Rujukan dari RSU Magelang (dirawat selama 4 hari sejak tanggal 23 April 2009)
· Diare cair akut
· Dehidrasi berat
· Penurunan kesadaran
· Status epileptikus
· Shock (GCS, E, V, M)
· Resultasi RL 20 cc/kg
· ASAP (intra oreus)
Pemeriksaan Fisik :
· BAB lembek
· Kehitaman dan hijauan
· Hepatomegali
· BAK 5x/hari
Vital Sign
· Nadi : 140x/menit
· Suhu : 37,6° C
· Respirasi : 28x/menit
· BB : 6,4 kg:
Pemeriksaan penunjang :
· Darah : rutin
: elektrolit (Na, K, Cl)
: gula darah
· Urine : (-)
Diagnosis awal :
· GEA dehidrasi sedang
Recana tindakan :
1. ICU : balance cairan
: pasang keteter
2. Cek : darah rutin, elektrolit
: AGD = hasil laporan
Tanggal masuk (ke PKU Muhammadiyah) : 27 April 2009
Fisik KU : Jelek, tampak lemas
Diagnosis akhir :
· GEA dehidrasi sedang
Tindak lanjut :
· Dirawat, bangsal Imc
5. Referensi
Behrman, Richard E. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta
Corwin, Elizabeth J. 2001. Buku Saku Patofisiology. Penerbit Buku Kedoteran EGC: Jakata
Guyton, Arthur C. 2008. Buku Ajar Fisiology Kedokteran. Penrbit Buku Kedoteran EGC: Jakarta
Sudoyo, Aru W. dkk. 2006. Ilmu Penyakit Dalam Vol 1. Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI: Jakarta
0 comments:
Post a Comment